Sabtu, 02 Juli 2016
Berlangganan

Satu Dari Dua Pendaki Ini Berbohong Taklukkan Everest, Anda Bisa Menebak Yang Mana?

Dua polisi India diperiksa karena diduga melakukan pembohongan publik terkait konferensi pers telah menaklukkan puncak tertinggi di dunia. Foto yang diklaim sebagai bukti saat berada di puncak Everest ternyata adalah foto editan photoshop. Mereka adalah Dinesh dan Tarakeshwari Rathod.

Satu Dari Dua Pendaki Ini Berbohong Taklukkan Everest, Anda Bisa Menebak Yang Mana
Foto di puncak Everest. Salah satunya hanya foto editan photoshop
Dua polisi asal Pune yag merupakan pasangan suami istri itu baru saja menggelar konfrensi pers bahwa mereka berhasil menjadi pasangan suami istri pertama menaklukkan Everest pada 23 Mei 2016.

Makalu Adventure, sebuah perusahaan pemandu pendakian, membenarkan klaim tersebut. Bahkan, Dinesh dan Tarakeshwari juga mendapatkan sertifikat dari otoritas Nepal.

Kebohongan Dinesh dan Tarakeshwari mulai terbongkar ketika Pendaki bernama Satyarup Siddhanta mengumumkan bahwa fotonya telah dicuri oleh mereka. Foto tersebut aslinya adalah foto Satyarup, namun kemudian diedit dengan photoshop sehingga wajah dan sarung tangannya berganti. Selain itu, disematkan bendera India pada foto editan tersebut.

Kebohongan berikutnya terungkap ketika Makalu Adventure mengunggah foto editan tersebut di website-nya untuk promosi, sekaligus juga mengunggah foto lain saat Dinesh dan Tarakeshwari mendaki menuju puncak.

Satu Dari Dua Pendaki Ini Berbohong Taklukkan Everest, Anda Bisa Menebak Yang Mana?
Foto Denish dan Tarakeshwari saat mendaki
Anehnya, saat foto asli Dinesh dan Tarakeshwari mendaki, mereka mengenakan jaket merah. Sedangkan foto yang dipamerkan saat berada di puncak, memakai jaket oranye.

Gavin Bate, pendaki profesional, memastikan bahwa kedua foto tersebut sangat janggal. Pasalnya, pendaki di puncak Everest takkan sempat berganti jaket.

"Ketika Anda di Everest, hampir tak mungkin Anda sempat berpikir untuk ganti pakaian. Karena selain sudah terlalu lelah, di sana juga sangat dingin," kata Bate.