Keputusan itu diambil dalam pertemuan khusus Komite Hukum dan Ketertiban Bangladesh yang dipimpin oleh Menteri Perindustrian Amir Hossain Amu. Pertemuan yang dihadiri oleh para menteri senior dan pejabat tinggi keamanan itu juga memutuskan untuk memantau khotbah jumat yang disampaikan oleh Dr Zakir Naik apakah mengandung hasutan dan provokasi.
Pertemuan khusus itu menilai ceramah Dr Zakir Naik telah mengilhami sejumlah militan Bangladesh, yang menewaskan 22 orang, sebagian besar orang asing, di sebuah kafe di Dhaka pada 1 Juli 2016.
Pemerintah juga mengimbau para imam di negara itu untuk memberikan kuliah sejalan dengan ajaran Islam yang moderat. “Yaitu yang mencela aksi terorisme dan ekstremisme,” kata Amir Hossain Amu seperti dikutip Indian Express, Senin (11/7/2016). [tby]
